Persiapan debat kedua kandidat: Siapa unggul

Debat pertama Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019 akan berlangsung Kamis (17/1) malam. Tema yang diangkat pada debat perdana tersebut adalah Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. Bagaimana persiapan yang dilakukan masing-masing kubu untuk menyampaikan visi misi serta program kerjanya agar menarik perhatian publik? Apa saja yang menjadi penekanan dalam visi misi ataupun program kerja yang terkait dengan tema debat perdana?

Untuk membahas hal tersebut lebih lanjut, Forum Populi Edisi Pemilu 2019 mengangkat tema “Persiapan Debat Kedua Kandidat: Siapa Unggul?”. Dalam diskusi ini hadir Dr. Raja Juli Antoni (Sekjen Partai Solidaritas Indonesia) dan Ledia Hanifa (Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera).

Raja Juli Antoni mengatakan dalam debat pertama yang berlangsung malam nanti akan bisa mengkontraskan siapa Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto (Prabowo). Misalnya, topik mengenai HAM dan korupsi. Persoalan 1998 yang melibatkan Prabowo dalam kasus korupsi dan HAM Soeharto membuat Capres nomor urut dua tersebut akan sulit berargumentasi. Sementara itu, Jokowi sebagai petahana yang muncul dari masyarakat sipil biasa, walikota, gubernur hingga presiden membuat dirinya memiliki pengalaman atau track record.

“Perdebatan (malam) nanti akan dengan mudah dimenangkan oleh Jokowi. Debat bukan soal silat lidah. Jokowi mempunyai track record memimpin, bahkan memberi contoh bagaimana pemerintahan bisa dikelola dengan baik (good governance),” ujar Raja Juli.

Dalam kasus korupsi, Raja Juli menjelaskan, Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi Indonesia mengalami peningkatan di era Jokowi. CPI Indonesia memiliki skor 37 dari skor tertinggi 100. Skor ini naik dari era presiden-presiden sebelumnya, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono yang skor CPI-nya berada pada angka 30-34. Menurut Raja Juli, ada tiga hal yang dilakukan Jokowi selama masa kepemimpinannya, yaitu mempersulit praktik korupsi, meningkatkan risiko bagi yang melakukan korupsi, dan mencoba menekan angka korupsi dengan meningkatkan insentif bagi penegak hukum.

Di sisi lain, Ledia Hanifa menjelaskan, dalam debat pertama malam nanti pasangan nomor urut dua yaitu Prabowo-Sandiaga akan menekankan mengenai apa yang akan dilakukan ke depan. Solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia akan dikemukakan. “Yang diinginkan Prabowo adalah bagaimana keadilan buat semua, makmur untuk semua, aman untuk semua, dan rakyat yang utama,” jelas Ledia.

Misalnya, dalam pandangan Ledia, masih ada persoalan bagaimana masyarakat berkebutuhan khusus seperti disabilitas dan lansia bisa mendapatkan akses pelayanan publik. Pemenuhan layanan publik bagi masyarakat berkebutuhan khusus, utamanya terkait akses terhadap pendidikan dan pekerjaan masih belum mempunyai payung hukum. Mengenai pasangan mana yang akan unggul, dirinya mengakui hal tersebut tergantung dari persepsi publik. Persoalan utama yang perlu disampaikan adalah bagaimana memanfaatkan debat capres ini agar masyarakat bisa memahami dan memilih dengan rasional.

@ Populi Center 2021

id_IDIndonesian