Partisipasi publik dalam memberikan penilaian dan evaluasi kinerja pemerintah menjadi salah satu ciri proses demokrasi yang baik. Penilain publik dalam hal ini dimaknai dalam dua kerangka besar. Pertama, sebagai kontrol publik terhadap realisasi janji kebijakan dan kinerja pemerintah. Kedua, sebagai evaluasi bagi pemerintah terhadap capaian kinerja yang telah dilakukan.
Lantas bagaimana penilaian masyarakat Indonesia terhadap kinerja pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo?
Sebagai Presiden terpilih dalam 2 (dua) periode, penjelasan penilaian publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo berdasarkan temuan survei Populi Center dijelaskan dalam rentang dua periodisasi. Berikut ini adalah hasil survei Populi Center tentang evaluasi umum kepuasan masyarakat terhadap kinerja dan kepemimpinan Presiden Jokowi. Survei tersebut dilakukan secara berkala sejak Oktober 2017 hingga Oktober 2020. Pertanyaan yang disampaikan adalah “Sampai hari ini, apakah Anda merasa puas atau tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo?”
Pada rentang Oktober 2017 sampai dengan Oktober 2020, Populi Center telah melakukan Survei Nasional sebanyak 17 kali survei. Temuan-temuan survei nasional terhadap penilaian kinerja Presiden Joko Widodo secara umum terbilang tinggi dengan rata-rata tingkat kepuasan diatas 60 persen.
Grafik 1
Kepuasan Masyarakat atas Kinerja Presiden Joko Widodo
Sumber: Survei Populi Center
Angka kepuasan kinerja Presiden Jokowi cenderung fluktuatif. Kondisi sosial ekonomi dan politik turut mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap pemerintah. Tingkat kepuasaan terendah berada pada angka 62,0 persen (Oktober 2017). Kondisi ini ditenggarai dengan meningkatnya eskalasi politik pada Pilkada DKI Jakarta (Februari dan April 2017) dengan kasus penistaan agama dan isu kriminalisasi ulama, anti islam dan berujung pada aksi “gerakan ganti presiden”. Uniknya temuan angka kepuasaan tertinggi dengan 70,4 persen (Maret dan April 2019) beririsan dengan akhir periode pertama Jokowi sekaligus menjelang pemilu 2019.
Pada Pemilu 2019, Joko Widodo terpilih kembali untuk periode 2019-2024 sebagai Presiden RI berdampingan dengan KH. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden. Eskalasi sosial politik menjelang dan paska Pemilu 2019 berlangsung cukup panas. Isu SARA, ujaran kebencian dan hoax begitu masif terjadi. Paska Pemilu 2019, Populi Center melakukan Survei Nasional sebanyak dua kali yakni pada November 2019 dan Oktober 2020. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi pada survei April 2019 mengalami penurun (65,1 persen) dan pada satu tahun berikutnya turun menjadi 60,7 persen (Oktober 2020).
Meskipun penilaian tingkat kepuasan kinerja Jokowi mengalami penurunan jika dibandingkan pada akhir periode pertama, namun pada evaluasi satu tahun pemerintahan Jokowi jilid II, ketika masyarakat ditanyakan: “Dari skala 1-10, dimana 1 sangat buruk dan 10 sangat baik, bagaimana Anda menilai setahun pemerintahan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin?”. Secara umum mayoritas masyarakat (68,7 persen) menilai puas pemerintahan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin dalam satu tahun pertamanya.
Grafik 2
Penilaian Masyarakat atas Satu Tahun Pemerintahan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin
Sumber: Survei Populi Center
Ketika masyarakat ditanyakan penilaiannya terkait dengan kepuasan setahun pemerintahan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin, sebesar 68,7 persen masyarakat merasa puas, sedangkan sebesar 25,6 persen masyarakat menjawab tidak puas. Ada pun masyarakat yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 5,3 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menilai baik setahun pemerintahan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin.
Pada sisi lain, sebanding dengan tingkat kepuasaan yang terbilang tinggi, masyarakat juga memiliki kebanggaan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Ketika masyarakat ditanyakan terkait dengan kebanggaan ketika dipimpin oleh Jokowi, sebesar 71,8 persen masyarakat merasa bangga dipimpin oleh Jokowi, sedangkan sebesar 23,6 persen masyarakat menjawab tidak bangga. Ada pun masyarakat yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 4,5 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat bangga ketika Indonesia dipimpin oleh Jokowi.
Grafik 3
Kebanggaan Dipimpin Oleh Presiden Joko Widodo
Sumber: Survei Populi Center
Penilaian positif dan tingkat kebanggaan masyarakat dipimpin oleh sosok Joko Widodo ini menjadi modal penting Pemerintahan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin untuk meningkatkan kinerja merealisasikan janji-janji program dalam periode kedua. Terlebih pada awal tahun kedua pemerintahan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin dihadapkan pada situasi global yang sulit dengan adanya pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum juga mereda. Belum lagi persoalan hukum khususnya yang menimpa dua pembantunya (Menteri Sosial dan Menteri Kelautan dan Perikanan) disatu sisi menjadi signal kuat bahwa presiden tidak tebang pilih dalam penegakan hukum, namun pada sisi lain dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap pemerintah.