Populi Center, lembaga non-profit yang mendalami masalah opini dan kebijakan public menyelenggarakan survei di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai tanggal 9 hingga 15 Oktober 2021 yang tersebar secara proporsional di 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumsel. Proses pengumpulan data dilakukan sebelum Dodi Reza Alex Noerdin, politisi Golkar dan Bupati Musi Banyuasin terjaring operasi tangkap tangan oleh KPK. Adapun tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dinamika pembangunan, kinerja pemerintah provinsi, penanganan Covid-19, serta dinamika politik.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Terdapat beberapa temuan menarik dari survei kali ini. Pertama, secara umum tingkat kepuasan masyarakat Sumsel terhadap dengan kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel relatif tinggi. Rerata tingkat kepuasan ini ada pada angka 7,58 dari skala 1-10 dan akumulasi skor 6-10 (positif/puas) sebesar 79,9 persen.
Kedua, mayoritas masyarakat sumsel puas terhadap kinerja pemerintahan pemprov Sumsel. Dari 800 responden yang diwawancarai, sebesar 68,0 persen mengaku puas (5,5 persen sangat puas, 62,5 persen puas) dengan kinerja Pemprov Sumsel. Sementara sebesar 18,0 persen mengaku tidak puas (17,4 persen tidak puas, 0,6 persen sangat tidak puas), sebesar 11,8 persen menyatakan biasa saja, dan sisanya sebesar 2,3 persen tidak menyatakan pendapatnya.
Ketiga, masyarakat mengakui bahwa pembangunan infrastruktur dan perbaikan jalan merupakan prestasi paling berkesan dari pemerintahan Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Mawardi Yahya. Dalam pertanyaan terbuka mengenai prestasi paling berkesan Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Mawardi Yahya, sebesar 15,8 persen menjawab pembangunan infrastruktur dan sebesar 12,5 persen menjawab pembangunan dan perbaikan jalan.
Keempat, masyarakat Sumsel memberikan penilaian positif terhadap pembangunan Sumsel dalam satu tahun terakhir. Ketika ditanya penilaiannya terhadap pembangunan di Sumatera Selatan dalam satu tahun terakhir, 74,1 persen responden menjawab mengalami kemajuan (19 persen menganggap maju pesat, 55,1 persen menganggap sedikit maju)., Adapun sekitar 8,3 persen responden menilai belum ada kemajuan, dan sekitar 12,1 persen menilai pembangunan mengalami kemunduran(9,6 persen menilai sedikit mundur, 2,5 persen menilai banyak kemunduran).
Kelima, walaupun pembangunan Sumsel dirasakan maju, tetapi masyarakat secara umum merasakan adanya penurunan penghasilan rumah tangga. Diduga penurunan ini terjadi menyeluruh, dikarenakan pandemi COVID-19. Pada pertanyaan terkait meningkat/tidaknya penghasilan rumah tangga dibandingkan setahun lalu, sebesar 49 persen responden menjawab menurun (42,1 persen mengaku menurun, 6,9 persen mengaku sangat menurun). Sementara, 25,8 persen responden mengakui peningkatan penghasilan (24,9 persen mengaku meningkat, 0,9 persen mengaku sangat meningkat).
Pada pertanyaan terkait bagaimana perasaannya terhadap kondisi/situasi kehidupannya, sekitar 48,8 persen responden menjawab lebih baik (2,9 persen mengaku jauh lebih baik, 45,9 persen mengaku lebih baik). Sedangkan respondent yang menjawab lebih buruk sebesar 30,1 persen (28,1 persen mengaku kehidupannya lebih buruk, 2 persen mengaku jauh lebih buruk).
Keenam, masyarakat Sumsel mengusulkan beberapa hal penting urusan yang perlu ditangani, antara lain penurunan harga-harga bahan pokok, pengentasan pengangguran, dan penurunan biaya pendidikan dasar. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait dengan apa yang paling perlu untuk segera ditangani oleh pemerintah provinsi Sumsel, sebesar 23,9 persen menjawab harga bahan-bahan pokok yang tinggi (23,9 persen), disusul sebesar 21 persen menjawab jumlah pengangguran, sebesar 16,5 persen menjawab biaya pendidikan dasar, dan sebesar 11,3 persen menjawab biaya/akses berobat. Adapun opsi jawaban lainnya mendapat angka di bawah 5 persen.
Ketujuh, masyarakat optimis terhadap penanganan covid yang dilakukan oleh pemprov Sumsel selama ini. pada pertanyaan apakah yakin atau tidak yakin dengan penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, sebesar 87,3 persen masyarakat mengaku yakin, sedangkan sebesar 9,6 persen mengaku tidak yakin.
Pada pertanyaan terkait dengan kinerja Pemprov Sumsel dalam menangani pandemi COVID-19, sebesar 89,3 persen responden menilai baik kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam menangani pandemi COVID-19, sementara itu sebesar 8,5 persen menjawab buruk.
Kedelapan, pada beberapa isu lokal, ketika responden ditanya apakah setuju atau tidak setuju dengan rencana pemprov untuk melanjutkan pembangunan masjid raya Sriwijaya di lahan baru, sebesar 77,9 persen menyatakan setuju (7,5 persen sangat setuju, 70,4 persen setuju). Sementara itu sebesar 10,5 persen menyatakan tidak setuju (10,0 persen tidak setuju, 0,5 persen sangat tidak setuju).
Masyarakat menilai buruk tingkat korupsi di Sumsel. Ketika ditanya sebesar buruk atau tidak buruk tingkat korupsi di Sumsel, sebesar 54,3 persen menjawab buruk (42,4 persen buruk, 11,9 persen sanga buruk), sedangkan sebesar 27,5 persen menjawab tidak buruk (24,4 persen tidak buruk, 3,1 persen sangat tidak buruk).
Kesembilan, untuk gubernur mendatang, masyarakat memberi kriteria penting sebagai berikut, sebesar 97,5 persen menjawab berpengalaman dalam memimpin, sebesar 97,4 persen menjawab taat beribadah, dan sebesar 97 persen menjawab tegas.
Kesepuluh, tiga kemampuan yang paling diharapkan masyarakat Sumsel dari calon gubernur meliputi, sebesar 63,6 persen menjawab mampu mengatasi masalah ekonomi, sebesar 9 persen menjawab mampu memberantas korupsi, dan sebesar 7,6 persen menjawab mampu memberikan pelayanan publik. Untuk opsi jawaban lainnya berada pada persentase di bawah 7 persen.
Kesebelas, masyarakat menghendaki gubenur saat ini menjadi Gubernur Sumsel mendatang. Ketika responden ditanya calon manakah yang akan dipilih, sebesar 52,3 persen menjawab gubernur saat ini, disusul sebesar 32,5 persen menjawab calon/tokoh baru, dan sebesar 3,9 persen menjawab wakil gubernur saat ini. Sebesar 11,4 persen responden tidak menyatakan pendapatnya.
Kedua belas, hasil survei menunjukkan bahwa Herman Deru merupakan sosok paling populer. Sebesar 96,6 persen responden menjawab mengenal Herman Deru, disusul Syahrial Oesman (73,5 persen), Dodi Reza Alex Noerdin (70,5 persen), Mawardi Yahya (58,3 persen), dan Eddy Santana Putra (55,9 persen). Adapun popularitas tokoh lainnya berada di bawah 40 persen.
Ketiga belas, sosok Herman Deru unggul dalam semua kategori pertanyaan akseptabilitas dibandingkan 12 tokoh lainnya, kategori tersebut meliputi bersih dari korupsi (30,5 persen), paling berani memberantas korupsi (32,1 persen), paling mampu memimpin (48,4 persen), paling membawa perbaikan (42,5 persen), paling taat beragama (34,6 persen), paling tegas (44,4 persen), paling sering diperbincangkan (43,1 persen), paling layak (46,9 persen), paling sering dibaca di koran (27,1 persen), paling sering ditonton di televisi (44,1 persen), dan paling disukai (48,8 persen).
Keempat belas, masyarakat banyak memilih Herman Deru apabila pemilihan gubernur diadakan hari ini. Dalam pertanyaan terbuka apabila pemilihan gubernur dilakukan hari ini, sebesar 41,4 persen menjawab Herman Deru, disusul Alex Noerdin (4,8 persen), Giri Ramanda Kiemas (4,0 persen), Eddy Santana Putra (2,1 persen), dan Dodi Reza Alex Noerdin (2,0 persen). Adapun nama lain memperoleh persentase di bawah 2 persen.
Kelima belas, dalam pertanyaan terbuka terkait apa yang paling diingat dari Herman Deru, Dodi Reza Alex Noerdin, Giri Ramanda Kiemas. Tiga jawaban teratas untuk Herman Deru adalah Gubernur Sumatera Selatan (17,9 persen), baik (6,4 persen), dan pembangunan jalan (5,9 persen). Tiga jawaban teratas untuk Dodi Reza Alex Noerdin adalah Anak Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (15,5 persen), Calon Gubernur (7,1 persen), dan Bupati Musi Banyuasin (6,9 persen). Adapun tiga jawaban teratas untuk Giri Ramanda Kiemas adalah politisi/Ketua PDIP Sumatera Selatan (3,1 persen), adik dari Taufik Kiemas (2,8 persen), dan tidak ada/tidak ada kesan spesifik (1,2 persen).
Keenam belas, pada pertanyaan tertutup (12 tokoh) terkait elektabilitas tokoh yang dipilih menjadi gubernur mendatang, sebesar 50,4 persen menjawab Herman Deru, disusul Dodi Reza Alex Noerdin (13,6 persen), Mawardi Yahya (4,9 persen), Eddy Santana Putra (4,3 persen), Prana Putra Sohe (3,1 persen), dan Ridho Yahya (2,4 persen). Tokoh-tokoh lainnya mendapatkan persentase di bawah 2 persen.
Ketujuh belas, pada pertanyaan tertutup (10 tokoh) terkait elektabilitas tokoh yang dipilih menjadi gubernur mendatang, sebesar 52,5 persen menjawab Herman Deru, disusul Dodi Reza Alex Noerdin (13,9 persen), Eddy Santana Putra (6,0 persen), Mawardi Yahya (4,8 persen), Prana Putra Sohe (3,8 persen), Harnojoyo (3,4 persen), Ridho Yahya (2,8 persen), Iskandar (1,6 persen), Popo Ali Martopo (1,4 persen), dan Wahyu Sanjaya (0,1 persen). Adapun sebesar 9,9 persen responden tidak menyatakan pendapatnya.
Kedelapan belas, pada pertanyaan tertutup (8 tokoh) terkait elektabilitas tokoh yang dipilih menjadi gubernur mendatang, sebesar 55,8 persen menjawab Herman Deru, disusul Dodi Reza Alex Noerdin (15,9 persen), Eddy Santana Putra (5,9 persen), Mawardi Yahya (5,6 persen), Harnojoyo (2,6 persen), Iskandar (1,6 persen), Giri Ramanda Kiemas (1,6 persen), dan Wahyu Sanjaya (0,4 persen).
Kesembilan belas, pada pertanyaan tertutup (5 tokoh) terkait elektabilitas tokoh yang dipilih menjadi gubernur mendatang, sebesar 60,1 persen menjawab Herman Deru, disusul Dodi Reza Alex Noerdin (17,3 persen), Mawardi Yahya (5,8 persen), Harnojoyo (3,8 persen), dan Giri Ramanda Kiemas (2,5 persen).
Keduapuluh, pada survei kali ini, terdapat 3 simulasi untuk 3 tokoh terkait elektabilitas tokoh yang dipilih menjadi gubernur mendatang.
- Pada simulasi pertama, sebesar 68,6 persen memilih Herman Deru, disusul Dodi Reza Alex Noerdin (18,5 persen), dan Giri Ramanda Kiemas (2,5 persen).
- Pada simulasi kedua, sebesar 63 persen memilih Herman Deru, disusul Dodi Reza Alex Noerdin (19,0 persen), dan Mawardi Yahya (7,1 persen).
- Pada simulasi ketiga, sebesar 66 persen memilih Herman Deru, disusul Dodi Reza Alex Noerdin (19,1 persen), dan Harnojoyo (3,9 persen).
Keduapuluh satu, tiga jawaban teratas ketika responden Sumatera Selatan ditanya alasan utama memilih calon Gubernur Sumatera Selatan, sebesar 20,9 persen menjawab berpengalaman di pemerintahan/birokrasi, disusul merakyat (17,9 persen), dan berwibawa, bijaksana (10,1 persen). Adapun opsi jawaban lainnya berada di bawah 6 persen.
Keduapuluh dua, pada survei kali ini, terdapat dua pertanyaan terkait partai politik.
- Pada pertanyaan dari partai politik apa sebaiknya Gubernur Sumatera Selatan mendatang.
Mayoritas responden menilai sebaiknya Gubernur Sumatera Selatan mendatang berasal dari Partai Golkar (20,8 persen), disusul PDIP (15,9 persen), Gerindra (10,3 persen), Nasdem (7,04 persen), dan Demokrat (6,0 persen). Sementara partai lain mendapat angka di bawah 5 persen.
- Pada pertanyaan apabila pemilu legislatif diadakan hari ini partai mana yang akan dipilih.
Sebesar 22,4 persen menjawab PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih, disusul Golkar (16,6 persen), Gerindra (16,1 persen), Demokrat (6,8 persen), dan PKS (3,4 persen). Adapun partai lainnya mendapatkan angka di bawah 3 persen.
Keduapuluh tiga, pada hasil analisa tabulasi silang (cross tabulation), sosok Herman Deru dominan dalam analisa tabulasi silang dengan sebaran usia, pilihan partai politik, dan kategori agama. Hasil analisa tabulasi silang sebagai berikut.
- Dilihat dari sebaran usia, Herman Deru unggul di segala kategori usia, yakni responden dengan kategori usia kurang dari 18 tahun (88,9 persen), antara 19 – 25 tahun (72,9 persen), antara 26 – 35 tahun (66,3 persen), antara 36 – 45 tahun (68,8 persen), antara 46 – 55 tahun (61,1 persen), dan lebih dari 56 tahun (62,3 persen). Temuan ini bersifat indikatif mengingat jumlah responden yang terbatas.
- Dilihat dari sebaran pilihan partai, sebesar 67 persen pemilih partai PDIP paling banyak memilih Herman Deru. Begitu pula dengan pemilih partai Gerindra (70,5 persen), Golkar (61,7 persen), PKB (69,6 persen), Nasdem (78,6 persen), PKS (74,1 persen), Demokrat (63,0 persen), PAN (80,0 persen), dan PPP (75,0 persen). Temuan ini bersifat indikatif mengingat jumlah responden yang terbatas.
- Berdasarkan kategori agama, Herman Deru dominan di seluruh segmen pemilih agama dibandingkan dengan kandidat lain. Mulai dari responden beragama Islam (65,6 persen), Protestan (100 persen), Katolik (75 persen), Hindu (100 persen), Buddha (100 persen), Konghucu (100 persen). Temuan ini bersifat indikatif mengingat jumlah responden yang terbatas.
Secara umum, survei kali ini menunjukkan Herman Deru masih menjadi sosok paling unggul dan paling berpeluang untuk menjadi kandidat Gubernur Sumatera Selatan periode mendatang. Sosok Herman Deru merupakan sosok paling populer, sosok yang unggul dalam seluruh kategori akseptabilitas, serta sosok yang paling banyak dipilih dalam pertanyaan akseptabilitas meninggalkan tokoh lain yang berpotensi menjadi pesainggnya.
Temuan menarik ada pada pertanyaan terkait partai politik. Masyarakat lebih banyak memilih Golkar sebagai partai pengusung calon Gubernur mendatang, namun pada pertanyaan partai yang paling banyak dipilih, PDIP mendapatkan persentase terbesar. Hasil ini mengindikasikan bahwa kedekatan pemilih dengan partai tidak terlalu kuat. Pemilih lebih pragmatis dalam urusan kepartaian dan keunggulan figur/kandidat masih menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan calon gubernur mendatang. Hal ini barangkali disebabkan oleh kuatnya dinasti politik dalam analisa politik di Sumatera Selatan.
Secara umum, tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur cukup tinggi (79,9 persen). Hasil yang sama ada pada tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah provinsi, penilaian terhadap pembangunan, serta penanganan Covid-19. Diduga faktor-faktor kepuasan ini yang menjadi faktor yang melambungkan elektabilitas Gubernur Herman Deru dibanding dengan kandidat lainnya. Meski demikian, Gubernur Herman Deru masih mempunyai pekerjaan rumah, terutama agenda yang paling mendesak untuk diatasi adalah persoalan bahan pokok yang tinggi dan jumlah pengangguran.
Contact Person:
Dimas Ramadhan / Peneliti Populi Center
(0857-2127-7487)
Hasil lengkap rilis survei dan rilis media dapat akses melalui link berikut ini.