Populi Center, lembaga penelitan kebijakan dan opini publik yang bersifat non-profit, menyelenggarakan Survei Nasional mulai tanggal 28 November hingga 5 Desember 2023. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di 4 (empat) Daerah Otonomi Baru yaitu Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Tujuan survei untuk mengetahui persepsi masyarakat terutama terkait isu-isu nasional yang sedang berkembang, kinerja pemerintah, dan posisi elektoral serta dinamika politik menjelang pemilihan umum 2024. Survei ini dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of Error (MoE) diperkirakan ± 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
EVALUASI PEMERINTAHAN JOKO WIDODO
Data menunjukkan bahwa sebesar 76 persen (sangat puas 10,9 persen, puas 65,1 persen) masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo. Sementara sebesar 22,6 persen (tidak puas 20,8 persen, sangat tidak puas 1,8 persen) menyatakan tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Temuan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo ini mengalami peningkatan dari survei bulan November yang mendapat 71,6 persen.
Salah satu program pemerintah yang mendapatkan dukungan tinggi adalah pembangunan Ibukota negara di Kalimantan Timur. Data menunjukkan bahwa sebesar 63,7 persen (sangat mendukung 9,5 persen, 54,2 persen mendukung) mendukung langkah pemerintah terhadap program pembangunan ibukota negara tersebut. Sementara yang tidak mendukung sebesar 30,1 persen (tidak mendukung 26,8 persen, sangat tidak mendukung 3,3 persen).
Dari 13 (tiga belas) lembaga negara yang disebutkan, tingkat kepercayaan publik tertinggi diraih oleh TNI (85,8 persen), disusul Presiden (77,1 persen), KPU (73,1 persen), Bawaslu (73,8), MA (63,4 persen),
BPK (62,8 persen), Polri (65,2 persen), Kejaksaan Agung (59,7 persen), KPK (61,8 persen), MK (57,3 persen), DPR RI / DPRD (58,8 persen), DPD RI (55,8 persen), dan Partai Politik (55,6 persen).
DINAMIKA POLITIK MENUJU PEMILU 2024
Berbagai variasi manuver kampanye capres-cawapres sudah dilakukan oleh para pasangan calon setelah jadwal kampanye dibuka secara resmi sejak 28 November 2023. Dari 17 (tujuh belas) tokoh yang ditanyakan, Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling banyak dikenal dengan 97,6 persen, disusul Megawati Soekarnoputri (97,4 persen), Ganjar Pranowo (92 persen), Anies Baswedan (89,9 persen), Gibran Rakabuming Raka (87,8 persen), Kaesang Pangarep (76,3 persen), Mahfud MD (75,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (68,1 persen), Surya Paloh (67,5 persen), dan Muhaimin Iskandar (64,0 persen). Adapun tokoh lain mendapat popularitas di bawah 50 persen.
Kemudian, dari 3 (tiga) pasangan calon yang akan berkontestasi pada pemilu mendatang, apabila dilihat dari tingkat akseptabilitas dari beberapa kategori, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendominasi 11 (sebelas) kategori akseptabilitas yang ditanyakan, mulai dari mampu menjaga stabilitas keamanan, mampu diterima kaum muda (millennial, gen z), mampu memerintah, mampu memberantas korupsi, mampu menyelesaikan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), berkomitmen kepada perjuangan Palestina, mampu memajukan perekonomian Indonesia, mampu menurunkan kemiskinan, mampu menciptakan lapangan pekerjaan, mampu mengendalikan harga-harga, dan mampu menjaga toleransi.
Pada pertanyaan terbuka (top of mind) capres, nama Prabowo Subianto mendapatkan tingkat keterpilihan tertinggi dengan 40,7 persen. Di urutan kedua terdapat nama Ganjar Pranowo dengan 19,3 persen, dan di urutan ketiga adalah Anies Baswedan dengan 18,5 persen. Adapun nama-nama lain mendapat tingkat keterpilihan di bawah 2 persen. Sementara untuk top of mind cawapres, nama Gibran Rakabuming Raka mendapat tingkat keterpilihan tertinggi dengan 31,8 persen, disusul Mahfud MD dengan 18,4 persen, dan Muhaimin Iskandar dengan 12,6 persen. Sementara nama-nama tokoh lain mendapat angka di bawah 2 persen.
Temuan pada pertanyaan terbuka untuk capres dan cawapres beirisan dengan perolehan suara elektabilitas pasangan calon saat ini. Data menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat elektabilitas tertinggi dengan 46,7 persen. Di urutan selanjutnya pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat angka yang sama, yakni sebesar 21,7 persen.
Terhadap pelaksanaan pemilu ke depan, sebesar 70,3 persen masyarakat menginginkan Pilpres dilaksanakan dalam satu putaran. Sementara sebesar 21,8 persen menginginkan Pilpres dua putaran, dan 4,3 persen menjawab tidak masalah satu atau dua putaran. Sisanya sebesar 3,6 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan ini.
Terkait pelaksanaan pemilu legislatif, apabila pemilihan untuk memilih anggota DPR RI dilakukan hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,1 persen. Pada urutan selanjutnya adalah Gerindra (16,3 persen), Golkar (12,3 persen), PKB (10,6 persen), PKS (7,4 persen), Demokrat (5 persen), Nasdem (4,6 persen), PAN (4,3 persen), PPP (3,6 persen), Partai Perindo (1,4 persen). Diikuti dengan PSI (1,3 persen), Partai Hanura (0,9 persen), PBB (0,5 persen), Partai Buruh (0,3 persen), PKN (0,1 persen) Partai Ummat (0,1 persen). Pada survei kali ini, tidak ada yang memilih Partai Gelora dan PKN Partai Garuda.
Secara umum, temuan survei kali menunjukkan bahwa ada kenaikan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Dukungan ini juga terlihat dari temuan survei bahwa sebesar 72,2 persen masyarakat akan memilik pasangan capres-cawapres yang akan meneruskan program-progam dari Presiden Joko Widodo.
Kemudian, posisi elektoral saat ini menunjukkan belum ada pasangan yang mendapatkan elektabilitas di angka 50 persen lebih, meski publik terpotret menginginkan bahwa pemilu ke depan berlangsung satu putaran pemilihan. Masih ada waktu bagi masing-masing pasangan calon untuk terus meningkatkan keterpilihannya, terutama mengingat tidak lama lagi tahapan debat kandidat oleh KPU akan berlangsung tidak lama lagi.
Hasil Rilis Survei Nasional Desember 2023
Rilis Media Survei Nasional Desember 2023
Narahubung:
Dimas Ramadhan (Peneliti/Manajer Riset, Populi Center)