Evaluasi Umum Pemerintahan Joko Widodo – Kh. Ma’ruf Amin dan Penerimaan Terhadap Vaksin COVID-19

Survei dilakukan melalui metode wawancara tatap muka dengan besaran sampel 1000 (seribu) responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Adapun Margin of error pada survei kali ini sebesar 3,10 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan menggunakan pendanaan internal.

Hasil temuan dari survei ini antara lain adalah pertama, ketika masyarakat ditanyakan penilaiannya terkait dengan kinerja setahun pemerintahan Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin, sebesar 68,7 persen masyarakat menilai baik, sedangkan sebesar 25,6 persen masyarakat menjawab buruk. Ada pun masyarakat yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 5,3 persen.  Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat masih menilai baik setahun pemerintahan Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin.

Kedua, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo berada di angka 60,7 persen (53,2 persen puas dan 7,5 persen sangat puas), mengalami penurunan jika dibanding survei di bulan November 2019 dengan 65,1 persen. Sementara masyarakat yang menilai tidak puas dengan kinerja Presiden sebesar 36,1 persen (33,3 persen tidak puas dan 2,8 persen sangat tidak puas), angka ini naik dibanding survei sebelumnya yakni 17,7 persen. Penurunan atas tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo ini dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang membuat kinerja pemerintahan Joko Widodo kurang optimal.

Ketiga, meski tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo menurun, namun masyarakat mengaku bangga ketika dipimpin oleh Jokowi dengan persentase 71,8 persen, sedangkan sebesar 23,6 persen masyarakat menjawab tidak bangga.

Keempat, pada pertanyaan terkait dengan kinerja Wakil Presiden, KH. Ma’ruf Amin, sebesar 39,0 persen masyarakat mengatakan puas, sebesar 40,8 persen mengatakan tidak puas, sebesar 10,9 persen mengatakan biasa saja, dan sebesar 9,3 persen mengatakan tidak tahu/tidak jawab. Meski demikian, secara statistik, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah masyarakat yang puas dengan tidak puas.

Kelima,  memasuki satu tahun pertama Kabinet Indonesia Maju, masyarakat menilai puas kinerja para menteri dengan 60,8 persen, sedangkan masyarakat yang menilai tidak puas sebesar 20,5 persen. Ada pun masyarakat yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan ini adalah sebesar 18,7 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum masyarakat menilai kinerja para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju memuaskan.

Keenam, secara umum, masyarakat menilai kinerja presiden Jokowi Widodo dalam memberikan bantuan bagi tenaga kesehatan paling memuaskan dengan 56,4 persen, disusul kebijakan penanganan kesehatan dengan 55,9 persen, bantuan sosial tunai (BST) dengan 54,6 persen, penanggulangan bencana alam dengan 53,1 persen, dan pendidikan dasar dengan 50,9 persen.
Ketujuh, sebagian masyarakat masih percaya dengan informasi yang disampaikan oleh pemerintah. Ketika masyarakat ditanya terkait dengan apakah percaya dengan informasi perkembangan Covid 19 dari Gugus Tugas Penanganan Covid 19, sebesar 66 persen masyarakat percaya, ada pun sebesar 24 persen masyarakat tidak percaya.

Kedelapan, masyarakat masih optimis dengan kemampuan pemerintah untuk menangani pandemi Covid 19. Ketika masyarakat ditanya yakin atau tidak yakin pemerintah dapat menangani Covid 19, sebesar 70,6 persen yakin bahwa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dapat mengatasi Covid 19, sedangkan sebesar 19,7 persen mengatakan tidak yakin.

Kesembilan, terkait dengan rencana pemerintah untuk menggunakan vaksin guna mengakhiri pandemi Covid 19, sebesar 60,0 persen masyarakat bersedia menggunakan vaksin pembagian dari pemerintah, sedangkan sebesar 40,0 persen yang menjawab tidak bersedia.

Kesepuluh, dalam pertanyaan khusus masyarakat yang tidak bersedia diberi vaksin, mayoritas menjawab takut akan bahaya/resiko kesehatan dengan 46,5 persen, tidak percaya vaksin menyembuhkan dengan 15,2 persen, dan tidak dapat memastikan vaksin halal dengan 13,3 persen.

Kesebelas, beberapa negara telah mengembangkan vaksin Covid 19. Ketika masyarakat ditanya untuk memilih vaksin dari negara yang mengembangkan vaksin Covid 19, masyarakat memilih vaksin dari China dengan 16,6 persen, Amerika Serikat dengan 10,3 persen, dan Jepang sebesar 8,0 persen.

Kedua belas, dalam pertanyaan semi terbuka terkait elektabilitas, Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling diharapkan oleh masyarakat sebagai calon presiden pada tahun 2024 dengan 18,3 persen, disusul Ganjar Pranowo diposisi kedua dengan 9,9 persen. Pada posisi ketiga terdapat nama Anies Baswedan dengan 9,5 persen, disusul Abdul Somad dengan 6,2 persen, dan Ridwan Kamil dengan 5,8 persen. Adapun tokoh-tokoh lain mendapat angka di bawah 5 persen.

Ketiga belas, pada temuan survei kali ini, data menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) partai yang mendapat persentase elektabilitas di atas 4 (empat) persen. Partai yang dimaksud adalah PDIP dengan 18,4 persen, Golkar dengan 8,2 persen, Gerindra dengan 7,8 persen, PKS dengan 6,8 persen, PKB dengan 6,2 persen, dan Demokrat dengan 6,2 persen. Ada pun partai yang mendapat persentase elektabilitas di bawah 4 (empat) persen adalah PPP dengan 3,4 persen, Nasdem dengan 2,6 persen, PAN dengan 2,1 persen, dan Perindo dengan 1,0 persen. Hasil survei menunjukkan bahwa PDIP masih unggul dibandingkan dengan partai lain dengan selisih lebih dari 10 persen dari Golkar di posisi kedua. Meski demikian, hasil survei menunjukkan penurunan suara dari partai PDIP, Gerindra, Golkar, dan PKB dibandingkan hasil survei pada bulan November 2019. Di sisi lain, hasil survei menunjukkan peningkatan suara pada partai Demokrat dan PKS.

Contact Person:
Nurul Fatin Afifah/ Peneliti Populi Center (021-22123150)

Bagikan:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Post

Postingan Terkait

id_IDIndonesian